Menteri Amran Minta Pelaku Usaha Pertanian Bersinergi dalam Satu Organisasi dan Bebas Politik

By Admin


nusakini.com - Jakarta - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meminta agar pelaku usaha pertanian bersinergi dalam satu organisasi dan bebas politik. Hal tersebut disampaikan Menteri Amran saat membuka 'Rakor Investasi dan Akselerasi Ekspor Produk Hortikultura' di ruang rapat Ditjen Hortikultura Pasar Minggu, Senin (29/10/2018)

Rakor yang dihadiri pelaku usaha sektor hortikultura dan pertanian dari seluruh Indonesia, Kadin serta pejabat lintas Instansi yang berkaitan dengan investasi dan ekspor serta pejabat di lingkup Kementan ini berlangsung hangat dan dinamis.

Menteri Pertanian yang berlatar belakang pelaku usaha ini langsung terlibat dialog dengan peserta usai membuka rakor.

Berbagai dinamika yang berkaitan dengan prosedur eķspor sejak dari budidaya komoditas hingga ke pelabuhan dan bandar udara ekspor, bahkan masalah yang timbul di negara tujuan ekspor juga mengemuka pada rakor ini.

Menteri Pertanian memaparkan beberapa hal penting berkairan dengan investasi dan ekspor, serta menggaris bawahi setiap penugasan di lingkup kementan bebas pungli dalam bentuk apapun, 

"Bapak dan Ibu" sekalian kalau ada mendapatkan aparat pertanian (oknum) yang coba mempersulit untuk meminta sesuatu segera laporkan, kami akan tindak", tegas Mentan. 

Mentan juga memaparkan capaian 'Sektor Pertanian 4 Tahun Pemerintahan Jokowi - JK'. Menteri Amran menyampaikan sektor pertanian menorehkan sejarah baru, membalikkan situasi dari yang tadinya bergantung pada impor kini sudah ekspor.

"Ada 5 komoditi, Jagung, Bawang Merah, Daging Unggas Olahan, Telur, Domba dan Kambing, semua capaian kita itu, hasil kerja keras bapak dan ibu sekalian, kami semua ini melayani dan memfasilitasi kepentingan bapak dan ibu sekalian untuk investasi dan ekspor", papar Mentan

Menteri Amran memantau aktivitas ekspor hortikultura yang meningkat signifikan, Manggis, Bawang Merah dan benih sayuran.

"Ini harus dimanfaatkan dan didorong agar semua prosedur dapat cepat dan tepat", ujarnya. 

Menteri Amran melihat pentingnya mengorganisir semua stake holder pertanian, khususnya untuk kegiatan ekspor.

Mentan mengingatkan agar oganisasi pelaku usaha pertanian ini harus tumbuh dari para pelaku, tidak dari pemerintah, serta independen.

"Coba semua pelaku usaha bukan hanya horti namun pertanian, semua komoditas yang berorientasi ekspor, agar semua persoalan dan problem eksportir baik di hulu hingga negara tujuan ekspor bisa ditangani secara holistik dan terpadu. Kita akan integrasikan dan bentuk team untuk kepentingan semua investor dan eksportir.

Seperti diketahui, investasi pertanian 4 tahun terakhir ini juga meningkat. Hingga 2019 ada 10 pabrik gula siap giling.

"Nilai investasi sektor pertanian hingga saat ini lebih dari 200 triliun dan ekspor kita diatas 1000 triliun, ini luar biasa, jadi tolong para eksportir konsolidasikan dan setelah terbentuk baru kita bertemu. Kami siap memfasilitasi semua kepentingan bapak dan ibu sekalian, untuk memenuhi standar kualitas dari negara tujuan ekspor", kata Mentan.

Bahkan, tambah Mentan, nanti disemua negara tujuan ekspor, para atase pertanian akan mendampingi bila ada kendala dan hambatan tehknis.

"Jadi mohon juga agar organisasi ini bebas dari anasir "politik" yang hanya memanfaatkan para pelaku usaha untuk kepentingan sesaat. Ini penting harus dijaga agar tujuan usaha dapat terpadu dan satu pintu, semua sarana yang dibutuhkan untuk mendukung proses ekspor akan kita penuhi. Semua keluhan akan diselesaikan dalam waktu yang singkat. Tidak ada lagi kata hari, apalagi minggu, cukup 3 jam semua harus tuntas", pungkas Menteri Amran (mr/eg)